Tanggapan Kadisdik Jawa barat masalah SMKN Baru Rp 2,6 M di Ciamis Telah Rusak dan Tidak Dapat Digunakan

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Purnomo, menyikapi serius keadaan bangunan SMKN 1 Cijeungjing di Kabupaten Ciamis yang alami kerusakan walaupun baru dibuat. Sekarang ini, faksinya sedang lakukan penilaian lengkap pada kualitas konstruksi sekolah itu yang tidak bisa dipakai untuk aktivitas belajar mengajarkan. “Pertama aku baru masuk (menjadi Kadisdik). Aku akan ketahui itu bisa digunakan atau mungkin tidak dari segi keamanan dan lain-lain,” tutur Purnomo saat dikontak pada Rabu (25/6/2025). Dia menerangkan jika Dinas Pendidikan Jawa Barat akan bekerjasama dengan dinas berkaitan untuk memeriksa kelaikan bangunan itu.

Bila bangunan masih bisa digunakan, maka ditata jalur aktivitas belajar mengajarkan di sekolah itu.
Ini penting ingat informasi yang diterimanya mengatakan jika lokasi bangunan itu alami gerakan tanah. “Harus disaksikan dari segi kelaikan perannya dapat digunakan atau mungkin tidak. Ada perubahan tanah dan lain-lain,” tambah Purnomo.

Purnomo memperjelas jika kasus ini menjadi perhatian serius untuk Dinas Pendidikan Jawa Barat supaya di masa datang bisa tingkatkan pemantauan pada supplier yang melakukan project pembangunan sekolah. “Ya ini perlu kuat pemantauannya dan rencana perlu masak,” ujarnya. Awalnya, dikabarkan jika project pembangunan Ruangan Kelas Baru (RKB) di SMKN 1 Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, dengan bujet sejumlah Rp 2,6 miliar diperhitungkan alami permasalahan.

Bangunan itu dipandang tidak sesuai fitur yang diputuskan, hingga dipastikan tidak pantas serta condong mencelakakan untuk pelajar. Kasus ini sekarang ini sedang diatasi oleh Kejaksaan Negeri Ciamis. “Pembangunan tahun 2023. Semestinya tahun 2024 bisa digunakan, tetapi sampai saat ini belum bisa disebabkan belum pantas peranan,” ungkapkan M Herris Priyadi, Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus) Kejaksaan Negeri Ciamis, saat dikontak lewat telephone pada Rabu (25/6/2025).

Kemunculan SMKN Baru di Penjuru Ciamis, Telah Rusak Saat sebelum Digunakan

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, yang barusan usai dibuat bujet Rp 2,6 miliar, mau tak mau tidak bisa dipakai untuk aktivitas belajar mengajarkan (KBM). Masalahnya keadaan bangunan SMK itu dipandang mencelakakan pelajar. Ini membuat faksi sekolah tunda operasional. Berdasar pencarian Kompas.com pada Kamis (26/6/2025), SMK ini berada di Daerah Sukalena, Dusun/Kecamatan Cijeungjing.

Sekolah itu lumayan jauh dari tepi jalan raya dan tidak mempunyai akses transportasi umum. Untuk capai lokasi, pengunjung harus melalui jalan dusun yang terbagi dalam aspal dan jalan beton.

Tetapi saat dekati sekolah, keadaan jalan beton mulai rusak dengan susunan semen yang terkupas. Di gerbang masuk, tidak diketemukan papan nama sekolah yang umumnya ada di lembaga pendidikan lain. Jalan masuk ke arah kompleks sekolah disanggupi rumput liar, dan situasi didalamnya benar-benar sunyi tanpa kedatangan pelajar atau guru.

Sekolah ini mempunyai tiga bangunan baru yaitu gedung sekolah, kantor, dan toilet. Tetapi, semua bangunan kelihatan sebelumnya tidak pernah dipakai. Di muka bangunan kantor, rumput liar tumbuh lebat, sedangkan lantai di sebelahnya telah ambles. Ada beberapa retakan pada dinding dan lantai keramik bangunan. “Sekolahnya sebelumnya tidak pernah digunakan,” ungkapkan Andang, salah seorang masyarakat di tempat saat dijumpai di Daerah Sukalena. Dia menerangkan, bangunan sekolah usai dibuat pada 2024. Semestinya, ada sekitaran 20 siswa yang disiapkan untuk belajar dalam sana. Tetapi, karena keadaan bangunan rusak, beberapa siswa mau tak mau diarahkan ke SMK lain. Kompas.com sudah memverifikasi keadaan ini ke Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Daerah XIII. Humas KCD, Arya sampaikan, pimpinan mereka sedang ikuti diklat di Bandung dan belum bisa memberi info selanjutnya.