Sebuah Pabrik Kue di Imbanagara Ciamis Kebakar, Pemilik Alami Rugi Rp 100 Juta

Sebuah pabrik kue di Imbanagara, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, persisnya di Desa Lebaklipung, Kecamatan Ciamis, kebakar pada Minggu (13/7/2025) pagi hari, sekitaran jam 03.00 WIB. Tidak ada korban cedera atau jiwa dalam kejadian kebakaran pabrik punya UMKM tersebut. Namun pemilik pabrik alami rugi material lebih kurang sejumlah Rp 100 juta.

Kabid Damkar Satpol PP Ciamis, Fery Rochwandi menjelaskan, api diperhitungkan dari tungku pembakaran sisa hari kemarin yang tetap berpijar. Kemungkinan menyikat kayu bakar yang diletakkan di tepi tungku “Api itu awalannya diketahui oleh masyarakat saat akan keluar dari rumah. Ketahui ada api, masyarakat itu lantas berteriak untuk minta bantuan,” ucapnya.

Karena cemas menyaksikan api makin jadi membesar, selanjutnya ada masyarakat yang lain yang memiliki inisiatif melapor ke Damkar Ciamis memakai sepeda motor. Petugas langsung tanggapan dan melaju ke lokasi peristiwa.

“Saat datang di lokasi, petugas lantas melakukan pemadaman dan pendinginan lengkap pada bangunan pabrik kue di Imbanagara yang kebakar,” jelas Fery.

Sesudah petugas Damkar berjibaku berusaha mematikan kobaran api yang membakar bangunan pabrik itu, pada akhirnya pada jam 05.10 WIB situasi dan kondisi dipastikan aman.

“Alhamdulilah, petugas sukses mematikan api. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran pabrik kue punya UMKM tersebut. Tetapi pemilik bangunan alami rugi material sejumlah Rp 100 juta,” ujarnya.

Bukan Hanya Anak, Orang-tua “Sekolah” di SMPN 1 Ciamis

Saat Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMPN 1 Ciamis, Jawa Barat, tidak cuma dituruti beberapa pelajar baru, tapi juga mengikutsertakan orang-tua. Sekolah secara eksklusif mengundang semua orang-tua pelajar baru untuk datang dan menemani anak mereka di hari pertama, Senin (14/7/2025). “Ada undangan dari sekolah, hari awal harus antara anak ke sekolah,” kata Yogi, salah seorang orang-tua pelajar baru SMPN 1 Ciamis, ke Kompas.com. Hal sama diutarakan Wikky Hendawan, orang-tua yang lain. Dia memandang kedatangan orang-tua penting untuk pahami program sekolah dan membuat komunikasi yang bagus dengan faksi sekolah. “Barusan dikatakan sejumlah program sekolah. Dikatakan juga prestasi yang dicapai pelajar-siswi SMPN 1,” terang Wikky.

Sekretaris Eksekutor MPLS SMPN 1 Ciamis, Sopiyana, mengatakan jika penyertaan orang-tua pada hari pertama masuk sekolah telah menjadi rutinitas. “Kami sampaikan instruksi-arahan tehnis MPLS. Jika pada anak telah dikatakan awalnya

Menurutnya, orang-tua memperoleh keterangan dari wali kelas mengenai jadwal MPLS sepanjang lima hari di depan. Maksudnya, supaya ada pengetahuan dan support penuh dari orang-tua pada proses penyesuaian anak di sekolah. “Kehadiran orang-tua diharap bisa membuat chemistry di antara orang-tua dan sekolah, dan di cakupan kelas,” sebut Sopiyana. Materi MPLS di SMPN 1 Ciamis meliputi rumor penting seperti penghinaan, bahaya narkoba, bahaya taruhan online, dan larangan bawa kendaraan ke sekolah. Beberapa materi ini dikatakan menggamit kepolisian dan Tubuh Narkotika Nasional (BNN).